WEB BLOG
this site the web

Perkembangan Fisik Remaja


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Perkembangan individu berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulang kembali. Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap perbuatan-perbuatan yang kurang baik diakibatkan sikap mereka yang suka mencoba-coba pada hal yang baru. Pada perkembangan fisik remaja mulai nampak terutama pada bagian organ-organ seksualnya secara fisik, pada masa remaja pula mulai pembentukan hormon-hormon seksual sehingga perilaku atau tingkah lakunya banyak dipengaruhi oleh hormon tersebut. Bimbingan orang tua terhadap anak pada seusia remaja sangatlah dibutuhkan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Agar orang tua dapat memberikan bimbingan kepada putra-putrinya hendaknya mengetahui perkembangan fisik remaja.

Fase remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat penting. Harold Alberty (1957) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa. Masa remaja merupakan masa yang amat kritis yang mungkin dapat menjadi the best of time and the worse of time.

Remaja adalah masa yang penuh dengan “badai dan tekanan jiwa”, yaitu masa di mana terjadi perubahan besar secara fisik, intelektual dan emosional pada seseorang yang menyebabkan kesedihan dan kebimbangan (konflik) pada yang bersangkutan, serta menimbulkan konflik dengan lingkungannya (Seifert & Hoffnung, 1987).

Penulis mengangkat tema ini karena masa remaja adalah masa mencari hidup seksual yang mempunyai bentuk definitif, ditandai dengan adanya berbagai perubahan, baik secara fisik maupun psikis yang mungkin saja dapat menimbulkan problema tertentu bagi si remaja. Perkembangan fisik perlu disorotii lebih teliti karena inilah yang menjadi awal pembentukan karakteristik individu ke depan nantinya.

Jika perkembangan fisik tidak mendapat respon yang sangat tinggi, dikhawatirkan segala sesuatu yang terbentuk karena perkembangan fisik akan dianggap sepele, bahkan dapat menjurus pada penyimpangan perilaku seksual.

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana perkembangan fisik pada remaja?

b. Bagaimana tahapan-tahapan perkembangan fisik?

c. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan fisik?

d. Mengapa perkembangan fisik mempengaruhi jiwa individu?

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Perkembangan Fisik Remaja

Perkembangan fisik dalam periode masa remaja meliputi segi pertambahan tinggi dan berat badan. Untuk remaja putra dimulai sekitar umur 10,5 sampai 16 tahun sedang remaja putri percepatan pertumbuhan sudah mulai antara umur 7,5 tahun dan 11,5 tahun dengan umur rata-rata 10,5 tahun. Selain mengalami percepatan tinggi badan dan berat badan, remaja juga mengalami proses kematangan seksual.

Namun perubahan fisik baik pada remaja pria maupun wanita sudah dimulai sekitar 2 tahun sebelum terjadinya kemasakan seksual, yaitu pada suatu masa yang disebut pubertas. Pada masa pubertas, kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon kelamin, mulai berproduksi. Pada pria dihasilkan hormon testosteron yang lebih dominan dari estrogen dan progesteron. Pada wanita, hormon estrogen dan progesteron lebih dominan daripada testosteron. Hormon-hormon tersebut menyebabkan munculnya perubahan fisik dan psikis, yang menunjukkan ciri khas sebagai pria dan wanita.

2. Tahapan Perkembangan Fisik Remaja

Perubahan fisik selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap :

F Perubahan Eksternal

Perubahan yang terjadi dan dapat dilihat pada fisik luar anak. Perubahan tersebut ialah :

< Tinggi Badan

Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara tujuh belas dan delapan belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya.
Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.

< Berat Badan

Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan. Perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak. Ketidakseimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidakidealan badan anak.

Jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik / gembrot (gemuk pendek).

< Proporsi Tubuh

Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan yang tubuh yang baik. Misalnya badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu pandang.

< Organ Seks

Baik laki-laki maupun perempuan, organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja. Tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.

< Seks Primer dan Sekunder

Ciri – ciri seks primer pada laki-laki adalah mengalami mimpi basah atau pengeluaran sperma dan menegangnya alat kelamin pada saat-saat tertentu. Sedangkan wanita mengalami loncatan sel telur (ovulasi) dan menstruasi (pengeluaran sel telur yang tak dibuahi dengan lendir dan darah).

Untuk sekunder, perkembangannya matang pada masa akhir masa remaja. Pada laki-laki postur tubuh yang lebih tegap, dada lebih bidang, muncul kumis, jakun, cambang, jenggot, suara menjadi rendah, otot menonjol dan sebagainya. Wanita mengalami perubahan sehingga suara menjadi lebih kecil, kulit lebih halus, pinggang ramping, buah dada tumbuh dan sebagainya.

F Perubahan Internal

Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar. Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah :

< Sistem Pencernaan

Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-oto di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.

< Sistem Peredaran Darah

Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua belas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.

< Sistem Pernafasan

Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun. Anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian.

< Sistem Endokrin

Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidak seimbangan sementara dari seluruh system endokrin pada masa awal puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.

< Jaringan Tubuh

Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang matang.


Perubahan fisik pada masa pubertas terjadi begitu cepat sampai terjadinya kemasakan seksual. Sejak terjadinya kemasakan seksual, pertumbuhan badan menjadi lambat karena keluarnya hormon-hormon kelamin menyebabkan berkurangnya produksi hormon pertumbuhan.

Pendapat mengenahi perkembangan fisik remaja diatas searah dengan pendapat John W. Santrock dalam bukunya Life Span Development yang menyatakan bahwa empat perubahan tubuh yang paling menonjol pada perempuan adalah pertumbuhan tinggi badan yang cepat, menarche, pertumbuhan buah dada, dan pertumbuhan rambut kelamin, sedang pada pria adalah pertumbuhan tinggi badan yang cepat, pertumbuhan penis, pertumbuhan testis dan rambut kemaluan (Santrock, 1995)

3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik

Pertumbuhan dan perkembangan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :

< Pengaruh Keluarga

Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang.

Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.

< Pengaruh Gizi

Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup.

Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.

< Gangguan Emosional

Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.

< Jenis Kelamin

Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan baisanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki .

< Status Sosial Ekonomi

Anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.

< Kesehatan

Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat dibanding yang sering sakit.

< Pengaruh Bentuk Tubuh

Keadaan fisik pada remaja dianggap sebagai suatu hal yang penting. Namun ketika keadaan fisik tidak sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian antara body images dengan self picture) dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri. Begitu juga perkembangan fisik yang tidak proporsional.

4. Pengaruh Perkembangan Fisik terhadap Jiwa Individu

Perkembangan fisik yang begitu cepat, mengakibatkan suatu rasa yang tidak nyaman pada diri remaja sendiri. Mereka merasa lemas dan kurang nyaman, yang akibatnya remaja sering terlihat loyo dan kurang bersemangat, kadang-kadang hanya tiduran saja seperti orang yang kurang energi. Sebagian remaja menunjukkan penurunan dalam kondisi kesehatannya dan menjadi sering sakit-sakitan.

Dengan perkembangan fisik yang terjadi remaja, merasa bahwa dirinya adalah orang dewasa sehingga remaja akan mengembangkan citra individual mengenai diri mereka yang tidak jarang berbenturan dengan nilai-nilai yang dipegang oleh orang dewasa.

BAB III

KESIMPULAN

Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua. Baik laki-laki maupun perempuan.

Perubahan fisik mengikuti urutan-urutan tertentu:

F Perubahan Eksternal

< Tinggi Badan

< Berat Badan

< Proporsi Tubuh

< Organ Seks

< Seks Primer dan Sekunder

F Perubahan Internal

< Sistem Pencernaan

< Sistem Peredaran Darah

< Sistem Pernafasan

< Sistem Endokrin

< Jaringan Tubuh

Kondisi yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah : pengaruh keluarga, pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, dan pengaruh bentuk tubuh. Disamping itu pengaruh lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik remaja.

Perkembangan fisik membawa perubahan dalam jiwa individu. Kadang membuat remaja terlalu percaya diri, namun tak sedikit juga yang merasa minder atas perubahan yang terjadi pada diri mereka.

DAFTAR ISI

Sunarto. Ny. Hartono Agung. 1999. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Hurlock, B. Elizabeth. 1980. Developmental Psychology. New York: Mc.Graw Hill Book Company. Inc.

Brata, Surya. Sumadi. 2002. Psykologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sujanto, Agus. 1986. Psikologi Perkembanga. Surabaya: Aksara Baru.
John W. Santrock. 1995. Perkembangan Masa Hidup jilid 2. Terjemahan oleh Juda Damanika & Ach. Chusairi. Jakarta:bErlangga

0 komentar:

Posting Komentar

Komentarmu kebaikan kita semua.amiiin ^,^

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies