WEB BLOG
this site the web

REALITY SHOW

Televisi dikenal sebagai media penyampaian pesan berbaris audiovisual, yang ditayangkan secara massal sehingga dapat mencapai pemirsa dalam jumlah besar pada saat bersamaan melintasi batas geografis yang luas. Banyaknya stasiun televisi menyebabkan terjadinya persaingan menampilkan suatu program siaran. Dan yang kini terjadi adalah kehadiran reality show yang dianggap angin besar bagi industri televisi, menjadi persaingan antar stasiun televisi.

Reality show adalah program televisi yang menggambarkan perwujudan asli dari suatu peristiwa, seseorang, kejadian dan proses sehingga pemirsa memiliki kepercayaan terhadap objek yang ditontonnya.

ù Jenis-jenis Reality Show

Terdapat beberapa penggolongan dari Reality Show, antara lain :

1. Program yang berisi rekaman kehidupan seseorang atau sekelompok orang dengan sepengetahuan objek yang direkam. Contohnya : Tantangan dunia lain, Ekspedisi Alam Gaib, dsb.

2. Berisi rekaman tersembunyi atas perilaku orang yang mengejutkan dan mengusik kehidupan pribadi orang lain, seperti tayangan Harap-harap Cemas, Playboy Kabel, Mbikin Orang Panik (MOP), Termehek-mehek, Mata-mata, Cinlok, dll.

3. Program pencarian bakat melalui kompetisi tertentu, Contoh: AFI, Indonesia Idol, Popstars, Kontes Dangdut TPI (KDI), atau Indonesian Model.

4. Program amal (Charity), konsep yang disampaikan adalah menolong orang lain. Contohnya: Uang kaget, Rezeki Nomplok,Bedah Rumah, Bangkitnya Surau Kita, Nikah Gratis, dll.

Adalah sebuah kekeliruan menganggap hadirnya acara reality show adaalah wujud kreativitas dan dinamika kesenian insan pertelevisian Indonesia akibat logis dari struktur dan kultur kehidupan. Menjamurnya produk reality show di Indonesia bukanlah sebuah kreativitas atau kecerdasan sang sutradara (biasa disebut ide cerita atau acara) karen semuanya hanya mengimpor dari acara yang pernah muncul di belahan dunia lain.

Acara Indonesian Idol dan AFI jelas mencontek (atau membeli lisensi) Pop Idol (Inggris) dan La Acamedica (Meksiko). Uang kaget adalah format sebuah lisensi di Jepang. Spontan, Ngacir, Penghuni Terakhir dari Big Brother dan Kopaja mengimpor banyak hal dari Candid Camera (Amerika Serikat) dan Only Joke (Kanada). Uji keberanian dan Tantangan mengambil inspirasi dari acara Fear Factor atau Sream Play, meskipun yang diapropisasi disini termasuk hal-hal yang tidak logis; melawan genderuwo, wewe gombel, kuntilanak atau butho ijo yang wujudnya tidak pernah diketahui.

ù Dampak Positif Reality Show

1. Seperti tujuan semua Reality Show yaitu untuk hiburan, maka tayangan reality show dapat memberikan aspek hiburan untuk melepaskan diri dari permasalahan yang berkembang.

2. Reality Show dapat menumbuhkan rasa sosial dan empati dikalangan pemirsa terhadap orang lain yang menderita yang ditammpilkan dalam tayangan tersebut. Seperti yang diharapkan dalam Charity Reality Show.

3. Reality Show memberikan pengajaran kepada pemirsa untuk tidak cepat menyerah apabila mendapatkan kesulitan dan tidak mementingkan diri sendiri.

4. Menjadi salah satu jalan untuk mencapai cita-cita sebagian masyarakat menjadi seorang bintang melalui Reality Show yang bertajuk kontes bakat atau pencarian bintang.

5. Ditemukannya banyak bakat seni di berbagai bidang.

6. Dampak positif luar biasa dirasakan oleh media yang menayangkan reality show adalah peningkatan rating dan share. Rating adalah persentase penonton acara itu dari keseluruhan keseluruhan pemirsa yang menonton televisi. Share adalah persentase penonton acara itu dari keseluruhan pemirsa yang menonton televisi saat itu.

7. peningkatan Rating dan Share menyebabkan meningkatkan pemasangan iklan dalam tayangan tersebut, sehingga pendapatan stasiun televisi bertambah.

ù Dampak Negatif Reality Show

Reality menjadi satu fenomena dalam tayangan televisi di televisi di Indonesia, saat ini hampir semua televisi menayangkan tayangan reality ini. Beberapa dampak buruk dan contoh kasus berkenaan dengan tayangan reality show di Indonesia.

1. Tayangan Reality show berbentuk tekanan emosi dan psikologis.

Tayangan Reality show berbentuk tekanan emosi dan psikologis ternyata memberikan efek yang cukup besar terutama untuk objek penderitanya. Mereka yang “dijahili” banyak yang bersalah secara psikologis, tidak jarang efeknya berupa trauma yang terus dirasakan oleh objek penderita tadi.

Berikut beberpa kasus yang berkenaan dengan Tayangan Reality Show berbentuk tekanan emosi.

a) Direktur Trans TV dan Produser Reality Show “Paranoid” dilaporkanoleh Diana Damey Pakpahan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan tuntutan Ganti Rugi Rp 40 milliar untuk kerugian imateriil dan Rp 250 juta untuk kerugian materiil. Gugatan ini buntut dari tindakan Kru Paranoid yang menakut-nakutinya ketika keluar dari RS. Pondok Indah yang menyebabkan korban yang sedang hamil 8 bulan terjatuh . Walaupun tidak berakibat fatal pada janinnya tetapi korban trauma dan merasa ketakutan kalo sendirian di rumah.

b) MOP (Mbikin Orang Panik) mencoba mengerjai targetnya dengan berpura-pura ditangkap polisi karena kedapatan menggunakan narkotika. Kasus ini dianggap merusak citra polisi karena pada kasus main-main ini aparat kepolisian memang disertakan dalam skenario. Akhirnya MOP sendiri berakhir hak tayangnya.

c) Gentayangan yang ditanyangkan live di pantai Karang Bolong, Banten, menyebabkan seorang pesrta perempuan yang tidak tahan uji keberanian pingsan ketika keinginannya untuk mengakhiri pengujian tidak direspon secara cepat oleh kru. Respon yang lambat ini seperti disengaja untuk menambah kesan eksotik siaran langsung tersebut.

d) Romy Rafael pernah melakukan hipnotis kepada seorang Bapak sehingga Bapak tersebut berperan sebagai gadis penari yang bergoyang setiap musik dimainkan. Bapak tersebut menjadi bahan ketawaan, penonton bergembira melihat Bapak yang “diperalat” tersebut. Tetapi bagaimana dengan rasa malu yang dirasakan Bapak tersebut?

2. Kontes Bakat

Salah satu bentuk Reality Show yang banyak peminatnya adalah Kontes Bakat, hal ini disebabkan munculnya ikatan emosional antara peserta dengan pemirsa TV karena pemirsalah yang menentukan terpilih tidaknya peserta melalui SMS atau Premium Call.

Kontes bakatpun tidak luput dari kritikan karena dianggap memberikan dampak buruk, antara lain:

a) Tayangan Kontes Bakat yang dilakukan TV kita meniru atau hanya membeli lisensi dari luar negeri.

b) Popularitas peserta kontes bakat sangat tinggi pada saat kontes tersebut berlangsung, tetapi setelah selesai popularitasnya menurun (untuk beberapa masih dapat mempertahankan popularitas tersebut).

c) Karena penentuan pemenang dilakukan dari pilihan pemirsa, tidak jarang mereka yang menang kualitas tidak lebih baik dari peserta yang lain sehingga ketika terjun ke dunia seni tidak dapat bertahan lama.

d) Popularitas yang tiba-tiba melonjak tinggi secara psikologisdapat membuat peserta terlalu percaya diri, dan semakin cepat meroket, ketika , jatuhnyapun akan semakin cepat dan terasa berat.

e) Namun banyak pula yang mencoba ikut serta tanpa menyadari potensi yang diharapkan dalam ajang ini sebenarnya tidak ada dalam dirinya

3. Charity Reality Show

Berikut beberapa pandangan negatif dari tayangan Charity (Amal) Reality Show.

a) Tayangan ini dianggap sebagai eksploitasi terhadap orang miskin memberikan rezeki dengan harapan mendapatkan pemasukan yang tinggi dari iklan.

b) Mendidik masyrakat untuk boros, mendapatkan rezeki harus dihabiskan dalam waktu singkat.

c) Dalam tayangan reality show yang bernuansa sosial, perbuatan baik mendapat konsep yang lain lagi. Perbuatan baik, menolong yang lain, dipusatkan pada satu bentuk: UANG.

d) Tayangan seperti ini mengukuhkan nilai yang memang sudah bersemayam dalam pribadi-pribadi masyarakat hedonis, bahwa perbuatan baik selalu identik dengan uang, dengan tingkat kesejahteraan, dengan kekayaan benda-benda fisik.

e) Konsep-konsep yang ditawarkan dan diajarkan pada tayangan dengan formula sosial, mungkin pada akhirnya membentuk psikologi massa yang berbeda dengan arah yang sebenarnya dikehendakidalam semangat dan tujuan para pembuat acara tersebut. Masyarakat tersebut menjadi salah kaprah dalam memandang perbuatan sosial, dalam memandang perbuatan baik.

4. Reality Show Percintaan

Dampak negatif dari reality show percintaan antara lain:

a) Dalam satu episode H2C, pihak keluarga yang diintrogasi merasa jengkel dengan pemaksaan yang dilakukan kru acara tersebut sehingga mengacungkan senjata api ke kamerawan. Kejengkelan tersebut dapat dimaklumi, tapi penggunaan senjata api menyebabkan berurusan dengan polisi.

b) Acara seperti Mak Comblang dan Cinlok berkisar pada penyaluran hasrat asmara para pesertanya yang di dramatisasi oleh adegan-adegan orang dimabuk cinta khas sinetron Indonesia, mulai dari berpegangan tangan, berpelukan, rayuan gombal, caci maki, bahkan tampar-tamparan baik peserta laki-laki maupun perempuan.

c) Acara seperti Termehek-mehek, Mata-mata, Orang ke 3,dll. Terlalu mengusik kehidupan pribadi bahkan yang paling pribadi, sehingga melanggar HAM, dan juga mengungkap aib tanpa rasa malu sedikitpun.

d) Generasi muda dan anak –anak dibawah umur mungkin menjadi pribadi yang tak tahu malu & tidak memiliki batasan etika dalam bergaul. Jikamereka terlalu sering menonton adeganreality show percintaan.

e) Membuat penonton terbiasa untuk mengintip dan usil dengan urusan & aib orang lain dengan cara bergunjing.

f) Pembohongan publik, karena banyak acara reality show yang tidak nyata dapat dilihat dari kemustahilan berikut:

§ Dari mulai pesertanya baik klien, suspect, atau figuran lain, yang tampil full make up sehingga tak tampak spontan sama sekali seperti seharusnya reality show.

§ Dialog yang kaku dan mirip adegan sinetron

§ Tidak ada keberatan dari pihak yang diungkap aibnya dan dirusak nama baiknya.



ù Kesimpulan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai dampak-dampakreality show terhadap masyarakat Indonesia. Ada jenis reality show tertentu yang lebih banyak dampak positif daripada dampak negatif, tapi ada jugareality show yang lebih banyak dampak negatif daripada dampak positifnya.

Untuk itu, akan lebih baik jika kita menonton sesuatu yang lebih banyak manfaat daripada mudaratnya. Jika kita ingin menjadi negara yang maju dengan masyarakat yang berkualitas, maka janganlah menjadi masyarakat yang hanya bergunjing dan kelebihan hasrat biologisnya, tapi jadilah masyarakat yang gemar mengintrospeksi diri & menambah pengetahuan. Alangkah baiknya jika acara-acara reality show yang hanya menampilkan keburukan, dikurangi porsinya dan disubstitusi dengan acara yang lebbbih bermanfaat.

Daftar Pustaka

Croteau, David and William Hoynes,The Business of Medic.California,2001.Pine Forge Press

Flemming, M & Levie, W.H. (eds). (1993). Instructional message design:principle from the behavioural sciences (2nd ed). Englewood Cliffs, N.J.: Educational Technology.

Heinil, R., Molenda, M., & Russel, J.D. (1991). Instructional Media and the new technologies of instruction. New York: MacMillan

Seel, B.et al. (2002) Researc on Learning Fron Television. Dddalam Jonasen, D.H. (ed) (2002). Handbook of Research Educational Communication and Technology. 2nd Ed. NewYork: simon & Schuster macc Millan.

Reiss, Steven andJamesWiltz. Why People Watch Reality TV. Media Psychology, 6, 363-378. Copyright 2004. Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

______Media Scene 2004-2005. Jakarta. 2005. PT Media Rep Bangsa-bangsa.

Panner, Paulina & Rahayu Dwi R., (2004). Program Televisi Indonesia Siapa yang Bertanggung Jawab. Jurnal Studi Indonesia, Vol. 14. Bo.2, September 2004. Hal 73-74.

Halida, Rizka. 2005. Jurus “Reality Show” di Layar Kaca Menebar Iba, Menuai “Rating” http://www.mediaindo.co.id/cetak. Diakses 13 Oktober 2005 pukul 11.30 WIB.

Kartini, Sukma. Jual Mimpi Jadi Bintang. http://www.pikiranrakyat/cetak/0604/19/1105.htm. Diakses 13 Oktober 2005 pukul 12.00WIB

Widyaningrum, Ari dan Genuk Christiastuti. 2004. Reality Show: Tambang uang Baru Stasiun TV. http://warteakonomi.com. Diakses 12 Oktober 2005 pukul 10.00WIB

Reality Show. http://www.kompas..com/kompas-cetak/0405/14/muda/1024717.htm. Diakses 12 Oktober 2005. 11.00WIB

Fasya, Teuku Kamal. “Paranoid” dan Banalitas Dunia “Reality Show”

Karim, Carol, Menunggu Lahirnya sang Bintang. http://tulisancarolkarim blogdrive.com/archive/1. html. Diakses 17 Oktober 2005 pukul 13.00WIB.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentarmu kebaikan kita semua.amiiin ^,^

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies